Besi dan baja adalah dua bahan bangunan yang populer dalam
dunia konstruksi. Umunya besi dan baja digunakan dalam berbagai proyek mulai
dari pembangunan rumah, gedung hingga jembatan. Meskipun terkadang terlihat mirip
pada pandangan awal, keduanya memiliki perbedaan sebagai berikut.
1. Material Pembentuk
Besi berasal dari unsur alami ferrum atau Fe dan diperoleh
dari bijih besi seperti magnetit dan hematit yang ditambang. Proses ekstraksi
besi dari bijih besi melibatkan serangkaian reaksi kimia di mana oksigen
dipisahkan dari bijih untuk menghasilkan besi murni. Besi yang dihasilkan dari
proses ini dapat langsung digunakan atau diformulasikan menjadi berbagai bentuk
dan paduan sesuai dengan kebutuhan.
Baja merupakan logam paduan yang memiliki besi sebagai unsur
dasarnya, dengan karbon sebagai unsur paduan utama. Kandungan karbon dalam baja
bervariasi antara 0.2% hingga 2.1% berat, tergantung pada grade-nya. Karbon
berfungsi sebagai unsur pengeras dalam baja. Selain karbon, unsur paduan lain
yang sering ditambahkan ke dalam baja meliputi mangan, krom, vanadium, dan
nikel. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai
jenis kualitas baja dapat dihasilkan.
2. Ketersediaan
Besi adalah material alami yang tersedia di alam. Sementara
itu, baja merupakan produk yang harus dibuat terlebih dahulu melalui proses
manufaktur. Ketersediaan baja bergantung pada ketersediaan bijih besi serta
kemampuan manusia dalam mengolah dan mengubahnya menjadi baja.
3. Sifat dan Karakteristik
Jika dilihat dari karakteristiknya, besi lebih mudah berkarat dibanding baja. Baja yang sudah mengalami proses galvanisasi memiliki ketahanan terhadap korosi sehingga tidak mudah berkarat. Selain itu, baja dikenal memiliki kekuatan dan tingkat kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan besi, sehingga menjadikannya pilihan yang lebih tepat untuk aplikasi yang memerlukan ketahanan dan kekuatan yang tinggi.
Baca Juga: Sifat Baja sebagai Bahan Struktur Bangunan
4. Aplikasi dan Penggunaan
Besi digunakan dalam berbagai industri, termasuk konstruksi,
pembuatan mesin, dan peralatan rumah tangga. Namun, seringkali memerlukan
perlindungan tambahan terhadap korosi. Di sisi lain, baja digunakan dalam
berbagai aplikasi seperti konstruksi bangunan, pembuatan kendaraan, dan
peralatan industri karena kekuatan dan ketahanan korosinya yang lebih baik.
Ketika digerinda, besi menghasilkan percikan bunga api yang
besar dan banyak, sementara baja menghasilkan percikan yang lebih sedikit dan
kecil. Hal ini dapat digunakan untuk menilai kandungan karbon dalam logam
tersebut.
5. Percikan Bunga Api dan Suara yang Dihasilkan
Proses penggerindaan juga memperlihatkan perbedaan antara
besi dan baja. Pada saat penggerindaan besi, terjadi percikan bunga api yang
besar dan banyak, sedangkan pada baja, percikan yang dihasilkan cenderung lebih
kecil dan sedikit. Percikan bunga api selama proses penggerindaan dapat menjadi
petunjuk terhadap tingkat kandungan karbon dalam kedua logam tersebut.
Perbedaan antara besi dan baja juga dapat diamati dari aspek
suara saat pengecoran. Sifat logam besi yang mampu meredam suara mengakibatkan
bunyi yang dihasilkan saat dipukul dengan palu menjadi lebih redup. Sebaliknya,
baja menghasilkan bunyi yang lebih nyaring ketika dipukul dengan palu.
6. Harga
Ketahanan yang dimiliki baja membuatnya memiliki harga yang
lebih tinggi dibandingkan dengan besi. Selain itu, proses pembuatan baja
membutuhkan waktu yang lebih lama daripada besi yang dapat ditemukan secara
alami. Oleh karena itu, harga baja menjadi lebih mahal dibandingkan dengan
besi.
Besi vs Baja: Mana yang lebih Baik?
Dalam memilih antara besi dan baja untuk proyek konstruksi,
Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor penting seperti kekuatan
struktural, ketahanan terhadap korosi, ketersediaan, dan biaya. Tidak ada
pilihan yang mutlak lebih baik, namun pemilihan yang tepat akan meningkatkan
kinerja dan ketahanan dari konstruksi bangunan.
Pertama, kekuatan struktural adalah pertimbangan utama.
Kemampuan material untuk menahan beban tanpa mengalami deformasi atau kegagalan
memengaruhi keandalan dan keamanan struktur. Ini meliputi kekuatan tarik,
tekan, dan lentur.
Kedua, ketahanan terhadap korosi adalah faktor penting karena
lingkungan konstruksi dan eksposur terhadap elemen seperti air, udara, dan
bahan kimia dapat mempengaruhi seberapa baik material tersebut melawan korosi.
Ini penting untuk memastikan umur panjang dan keandalan struktur.
Terakhir, ketersediaan dan biaya material akan memengaruhi
keputusan akhir. Beberapa proyek mungkin memiliki batasan anggaran yang ketat
atau membutuhkan jumlah material yang besar, sehingga faktor biaya dan
ketersediaan akan memainkan peran penting dalam pemilihan antara besi dan baja.
Dapat disimpulkan bahwa memahami perbedaan antara besi dan baja
adalah kunci dalam memilih bahan yang tepat untuk kebutuhan konstruksi Anda.
Setiap material memiliki keunikan dan kelebihannya sendiri, yang akan
memengaruhi bagaimana Anda memilih bahan untuk proyek Anda.
Location : Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Jl. Rawa Gelam 3, Blok. M No. 6, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur - 13930
Telp : 021 – 460 1088
Fax : 021 – 4682 3636
Email : info@dutahitajaya.co.id
Location : JL. Industri selatan VIII, Block EE-7H Jababeka II, Cikarang, Pasirsari, Cikarang Sel., Bekasi, Jawa Barat 17354
Location : Jl. Kp. Bulu No.29, Setiamekar, Kec. Tambun Sel., Bekasi, Jawa Barat 17510
Telp :(021) 8818634-38
Location : Jl. Raya Setu No. 9, Telajung, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat 17530
Location : Jl. Raya Narogong KM 24.5, Klapa Nunggal, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820