Baja memiliki sejumlah karakteristik yang menjadikannya sebagai bahan konstruksi yang sangat berharga. Untuk memahami bagaimana baja berperilaku dalam struktur bangunan, penting bagi seorang ahli struktur untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang sifat-sifat mekaniknya. Sifat mekanik suatu bahan mencerminkan kemampuan bahan tersebut untuk menahan beban yang dikenakan padanya. Beban-beban ini dapat berupa tarikan, tekanan, lenturan, geser, torsi, atau bahkan kombinasi dari berbagai jenis beban.
Baca Juga: Keunggulan Baja dalam Konstruksi
Beberapa sifat utama yang membuat baja menjadi pilihan yang baik untuk struktur bangunan adalah sebagai berikut:
Kekuatan (Strength)
Kekuatan merujuk pada
kemampuan baja untuk menahan tegangan tanpa mengalami kerusakan. Ketika baja
diberi beban, akan terjadi deformasi atau perubahan bentuk. Perubahan ini
menghasilkan regangan atau strain yang mencerminkan sejauh mana deformasi
terjadi pada setiap satuan panjang baja. Hal ini menghasilkan tegangan atau
stress di dalam baja. Kekuatan baja dapat dibagi menjadi tiga jenis: tegangan
elastis (di mana baja masih elastis), tegangan leleh (ketika baja mulai
meleleh), dan tegangan plastis (tegangan maksimum di mana baja mencapai
kekuatan maksimum).
Kelenturan/Daktilitas (Ductility)
Baja
tidak hanya kuat, tetapi juga lentur. Ini berarti bahwa baja memiliki kemampuan
untuk berdeformasi sebelum akhirnya patah. Kemampuan daktilitas ini
memungkinkan baja untuk mengalami deformasi inelastis berulang di luar titik
leleh pertama, sambil tetap memiliki daya dukung yang signifikan. Sifat
daktilitas ini juga membantu mencegah kerusakan yang terlalu dini.
Kealotan (Toughness)
Baja memiliki sifat
yang sangat kuat dan tahan terhadap patah. Baja ini lebih mirip dengan asumsi
perancangan teknik daripada dengan material lainnya karena mengikuti hukum
Hooke hingga mencapai tegangan yang tinggi. Ini membuat perhitungan momen
inersia untuk penampang baja menjadi lebih pasti dibandingkan dengan penampang
beton bertulang.
Kekerasan (Hardness)
Kekerasan merujuk
pada kemampuan baja untuk melawan goresan, abrasi, dan penetrasi. Ini adalah
tingkat ketahanan baja terhadap gaya yang dapat menembus permukaannya.
Liat (Toughness)
Liat merujuk pada kemampuan
material untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar. Baja struktural
memiliki sifat ini, yang berarti bahwa elemen baja masih dapat memikul beban
dengan deformasi yang signifikan tanpa mengalami kerusakan. Ini merupakan sifat
yang penting karena memungkinkan baja struktural untuk menahan deformasi selama
proses fabrikasi, pengangkutan, dan pemasangan tanpa mengalami kerusakan yang
serius. Sebagai hasilnya, baja struktural dapat mengatasi lenturan, beban
kejut, geseran, dan lubang tanpa menunjukkan tanda-tanda kelemahan.
Sumber:
Tampubolon, S.P. 2021. Buku Materi Pembelajaran Struktur Baja-1. Jakarta: Universitas Kristen Indonesia.
Tanto, A.E. 2019. Pengaruh Kuat Arus Pengelasan SMAW terhadap Nilai Kekerasan Baja Plat Kapal KS37 Grade A. Thesis. Mojokerto: Universitas Islam Majapahit.
Location : Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Jl. Rawa Gelam 3, Blok. M No. 6, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur - 13930
Telp : 021 – 460 1088
Fax : 021 – 4682 3636
Email : info@dutahitajaya.co.id
Location : JL. Industri selatan VIII, Block EE-7H Jababeka II, Cikarang, Pasirsari, Cikarang Sel., Bekasi, Jawa Barat 17354
Location : Jl. Kp. Bulu No.29, Setiamekar, Kec. Tambun Sel., Bekasi, Jawa Barat 17510
Telp :(021) 8818634-38
Location : Jl. Raya Setu No. 9, Telajung, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat 17530
Location : Jl. Raya Narogong KM 24.5, Klapa Nunggal, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820